Komitmen Lanjutkan Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman
Sayed Muhammad Husen
GEMA JUMAT, 12 MEI 2017
Oleh: Sayed Muhammad Husen
Aceh seakan identik dengan Masjid Raya Baiturrahman (MRB). Artinya MRB telah menjadi simbol keacehan yang dikenal warganya taat menjalankan syariat Islam. Begitu melihat MRB, orang akan mengasosiasikan dengan Aceh. MRB yang bermuatan nilai historis, identitas dan kehidupan masyarakat Aceh akan terus dinamis sepanjang zaman. Dinamika itu dapat dilihat dalam bentuk bangunan fisik dan kemakmurannya.
Pemerintah Aceh membangun kembali MRB supaya sesuai dengan perkembangan zaman, dengan perkiraan anggaran mencapai Rp 1,4 triliun. Untuk program pembangunan jangka pendek, butuh dana Rp 344,845 miliar dan jangka panjang Rp 1,4 triliun.
Data Gema Baiturrahman (www.baiturrahmanonline.com) merinci proyek fisik MRB jangka pendek meliputi persiapan pekerjaan dan membutuhkan dana Rp 2,175 miliar, kemudian untuk pekerjaan struktur Rp 163,298 miliar, pekerjaan arsitektur Rp 125,199 miliar, pekerjaan elektrikal Rp 12,651 miliar, pekerjaan mekanikal Rp 5,714 miliar, pekerjaan landscape Rp 3,206 miliar, dan pekerjaan nonstruktural Rp 1,249 miliar.
Sementara untuk jangka panjang, fokus utama yaitu pembebasan lahan dan bangunan sampai ke tepi sungai Krueng Aceh. Untuk sisi Barat butuh anggaran Rp 83,60 miliar dan pembangunan fisik Rp 122,375 miliar. Kemudian sisi Selatan butuh dana Rp 56,129 miliar dan pembangunan fisik Rp 133,643 miliar. Sisi Utara dana yang direncanakan Rp 201,1692 miliar dan biaya pembangunan fisik Rp 13 miliar.
Sisi Timur Rp 105,022 miliar dan pembangunan fisik Rp 35,643 miliar. Selain itu, juga untuk pembangunan lingkungan masjid Rp 344,845 miliar dan biaya supervisi Rp 4,5 miliar. Sehingga totalnya menjadi Rp 1,1 triliun.
Dengan izin Allah SWT, Wakil Presiden Jusuf Kalla, akan meresmikan landscape MRB Sabtu (13/05/2017). Dengan peresmian ini, MRB akan dapat menampung jamaah mencapai 24 ribu orang, tersedia 288 titik tempat wudhuk di basement, 4 unit escalator, menampung parkir 254 mobil dan 347 sepeda motor. MRB juga dilengkapi 12 payung elektrik dan ditanami 32 batang pohon kurma.
Kita berharap, pembangunan tahap berikutnya terus dilakukan disertai komitmen yang tinggi dari Pemerintahan Aceh. Komitmen ini diperlukan untuk menghindari spekulasi pemerhati, bahwa ganti gubernur akan berubah pula kebijakan prioritas pembangunan. Untuk ini kita yakin, siapapun gubernur Aceh pembangunan MRB tetap sebagai prioritas.