Memaknai Lomba
Sayed Muhammad Husen
Gema Jumat, 5 Agustus 2016
Oleh: Sayed Muhammad Husen
Paling sedikit ada tiga kegiatan lomba berlangsung pekan ini: Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Mataram, Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) Kemenag di Takengon dan Festival Anak Shalih Indonesia (FASI) di Lamgugop, Banda Aceh. Dalam bulan Agustus ini juga akan berlangsung MTQ tingkat Kota Banda Aceh di Luengbata. Lomba, festival atau dalam bahasa lain musabaqah ini bertema Al-Quran atau keislaman.
Lalu, apa makna aneka lomba itu? Paling tidak kita dapat memaknai lomba atau musabaqah dalam tiga hal, pertama, lomba adalah motivasi belajar Al-Quran dan ilmu-ilmu Islam. Dengan memotivasi persiapan mengikuti berbagai lomba, maka akan tumbuh semangat yang tinggi untuk belajar dan melatih diri. Motivasi yang tinggi tidak dimiliki anak atau remaja yang tidak mempersiapkan diri mengikuti berbagai lomba yang diminatinya.
Kedua, lomba adalah melahirkan kader berprestasi. Kader berprestasi diperoleh melalui lomba berjenjang dari tingkat paling bawah hingga tingkat nasional, bahkan internasional. Mereka orang-orang pilihan yang pada waktunya akan menempati posisi-posisi penting dalam karier dan perjuangan hidup. Mereka orang pilihan yang akan menjadi pimpinan bangsa dan ummat. Mereka sumber daya manusia terbaik dalam pembangunan martabat ummat Islam.
Ketiga, lomba adalah latihan berlaku jujur dan menjadi pribadi kredibel. Dalam setiap lomba, festival atau musabaqah, semua komponen yang terlibat baik panitia, juri/hakim dan peserta berupaya maksimal berlaku jujur dan sportif. Seluruh proses lomba berlangsung terbuka dan dapat diakses semua pihak. Maka dari lomba ini melahirkan keteladanan dalam berlaku jujur dan kredibel.
Dari makna positif yang dapat kita gali pada setiap lomba, menyadarkan kita, bahwa lomba itu penting dan patut dilakukan berkelanjutan pada setiap tingkatan komunitas. Kita mungkin pernah menyaksikan aneka lomba intern balai pengajian atau Taman Pendidikan Al-Quran. Kita juga menemukan perlombaan keislaman dan MTQ tingkat gampong, antar instansi pemerintah dan bahkan antar negara. Semua ini membari makna bagi kehidupan dan syiar Islam.
Karena itu, wajar saja apabila pemerintah dan semua komponen bangsa berkomitmen menyediakan anggaran yang cukup untuk memfasilitasi berbagai bentuk lomba keislaman, Al-Quran, seni dan olah raga. Dalam hal ini penting juga kita gerakkan dukungan dan infak dari masyarakat.