Mengisi Ramadhan
Sayed Muhammad Husen
GEMA JUMAT, 09 JUNI 2017
Oleh: Sayed Muhammad Husen
Muslimin Aceh terbiasa mengisi Ramadhan dengan berbagai bentuk ibadah, aktivitas sosial dan memakmurkan masjid/meunasah. Sehingga bulan Ramadhan tetap saja berlalu sebagaimana bulan-bulan sebelumnya, bahkan dalam konteks sosial keislaman terlihat syiar Islam lebih baik. Terjadi peningkatan berbagai aktivitas keislaman.
Selama Ramadhan, kita dianjurkan memanfaatkan waktu maksimal dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Hal ini diterjemahkan muslimin Aceh misalnya dengan banyak membaca, mengkaji dan mensyiarkan Al-Quran.
Aktivitas membaca Al-Quran terlihat merata hampir seluruh masjid dan meunasah pada malam hari selepas shalat tarawih. Terlepas bacaannya yang kurang fasih dan tartil, namum semua ikut serta membaca Al-Quran bersama-sama (tadarus) hingga larut malam. Aktivitas ini
cukup memotivasi masyarakat untuk membaca Al-Quran secara pribadi pada setiap waktu yang direncanakan, misalnya setelah shalat lima waktu.
Kita juga melihat hal menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir, bahwa muslimin Aceh mulai menyenangi lantunan Al-Quran oleh imam dari Timur Tengah, imam shalat yang hafi dz dan mengkhatamkan Al-Quran pada bulan Ramadhan. Banyak juga yang menamatkan Al-Quran melalui shalat tarawih selama sebulan atau malammalam sepuluh terakhir Ramadhan bersama imam tarawihyang hafidz.
Bahkan, kita merasa bahagia menyaksikan membludaknya anak-anak dan remaja mendaftar untuk mengikuti pendidikan Al-Quran dan tahfi dz di masjid-masjid. Ini menunjukkan bahwa kesadaran muslimin Aceh berinteraksi dengan Al-Quran semakin meningkat, yang didukung
pula oleh tumbuhnya banyak pesantren/ma’had tahfidz di berbagai daerah di Aceh. Tahfi dz Al-Quran benar-benar telah menjadi tren baru di Aceh.
Pada sisi lain, ada juga imam-imam muda Aceh yang hafidz diundang menjadi imam tarawih di Malaysia. Demikian juga di Aceh, ada imam tarawih yang diundang ke kabupaten/ kota lain di luar tempat tinggalnya. Ini pertanda muslimin Malaysia dan Aceh semakin merindukan imam shalat yang bagus, hafi dz dan memiliki suara merdu. Dengan ini diyakini shalat akan lebih khusyu’ dan syiar Islam lebih berkembang.
Dan, Ramadhan kali ini pun, Masjid Raya Baiturrahman telah “menangkap” aspirasi muslimin Aceh dengan menghadirkan imam tarawih yang hafdz dari Timur Tengah sebulan penuh. Kita yakin program ini terus berlanjut, apalagi kita didukung imam hafi dz Aceh sekaliber Tgk
Jamhuri SQ MA dan Munawir Darwis Lc. Insya Allah.