Hubbul Wathan
H. Basri A. Bakar
GEMA JUMAT, 11 AGUSTUS 2017
Oleh H. Basri A. Bakar
Ada sebuah hadis yang menyatakan bahwa mencintai tanah air (hubbul wathan) sebagian dari iman. Terlepas sahih tidaknya hadis tersebut, bahwa memang ada kewajiban bahwa setiap warga Negara harus mencintai tanah airnya. Bagaimana tidak, sebab kalau bukan kita yang mencintai
negara kita sendiri, lalu siapa lagi yang membelanya di saat bangsa lain merongrong kewibawaan atau menjajah baik secara fi sik maupun non fi sik seperti teknologi, budaya, pemikiran/ ideologi, ekonomi dan sebagainya.
Wajar bila perkara mencintai Negara adalah bagian yang paling esensial dari kampanye nasionalisme. Setiap orang yang lahir di negara ini, harus bangga menjadi warga negara Indonesia. Itulah sebabnya kenapa orang-orang terdahulu mau dan rela mengorbankan harta dan jiwa raganya demi membela Negara dan agamanya dari tirani penjajah.
Sebagai orang muslim yang beriman, kita harus mempunyai rasa cinta mahabbah yang mendalam selain kecintaan kita kepada Allah SWT dan RasulNya juga rasa cinta kita kepada tanah air, cinta kepada bangsa dan negara yaitu Negara Indonesia.
Tahun ini Indonesia sudah 72 tahun merdeka, membebaskan diri dari belenggu penjajah. Banyak pahlawan yang syahid melawan kolonial, bahkan tidak tahu dimana pusaranya. Sekarang kita yang hidup di era kemerdekaan, tentu kita tidak lagi berperang melawan penjajah dengan bambu runcing atau senjata. Namun yang diharapkan adalah bagaimana kita mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang baik demi kesejahteraan seluruh ummat. Melawan kemiskinan, ketertinggalan dan kebodogan. Bukan saling sikut dan memperkaya diri tanpa memperhatikan hak-hak orang lain. Jangan lagi terjadi kehidupan yang saling menjajah seperti hukum rimba. Mari kita renungkan bahwa apa yang kita nikmati saat ini karena perjuangan orang-orang terdahulu.