Mari Berqurban
H. Basri A. Bakar
GEMA JUMAT, 25 AGUSTUS 2017
Oleh H. Basri A. Bakar
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci
kamu dialah yang terputus.” (QS. Al Kautsar : 1-3).
Setiap tahun pada bulan Zulhijjah, ada ibadah khusus yang disyariatkan agama untuk kaum muslimin, yaitu melaksanakan qurban atau menyembelih hewan qurban. Ibadah qurban sangat ditekankan dalam ajaran Islam sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT sekaligus untuk membagi rahmat Allah kepada sesama manusia.
Selain ayat AlQuran yang memerintahkan qurban, ada pula hadis, salah satunya yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata yang artinya : “Rasulullah SAW berkurban dengan dua ekor kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : Aku melihat beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca basmalah dan takbir” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagian besar ulama berpendapat Ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang senilai dengan hewan qurban. Ibnul Qayyim berkata, “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhal daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut.
Semangat berqurban harus dikobarkan di tengah kaum muslimin terutama bagi yang mampu. Sebenarnya ukuran mampu tidaknya seseorang saat ini sangat relatif. Di tengah kehidupan dengan gaya hidup konsumtif, banyak orang yang mengaku tidak mampu berqurban, padahal kebutuhan sehari-hari sanggup ia penuhi bahkan melebihi kapasitas yang normal. Oleh karena itu mari kita tingkatkan semangat dan motivasi sehingga jumlah hewan qurban yang disembelih semakin banyak sebagai bukti syukur dan taqwa kita kepadaNya.