Mensyukuri Nikmat Sehat
H. Basri A. Bakar
Oleh H. Basri A. Bakar
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi SAW bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari)
Hadit tersebut mengisyaratkan ban yak, manusia yang sering melupakan dua macam nikmat. Nikmat sehat sering dirasakan orang manakala ia sedang sakit. Sebaliknya tatkala ia sehat, justru acap terlupakan. Padahal nikmat sehat merupakan salah satu nikmat terbesar yang dikaruniakan oleh Allah Ta’ala kepada manusia. Dengan nikmat ini, manusia dapat melakukan berbagai aktifitas dengan nyaman selama 24 jam mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Namun sebagian besar manusia mengabaikan apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT. Mereka lalai, zalim bahkan semena-mena dalam hidupnya. Hanya sebagian kecil saja dari manusia yang mau dan mampu untuk mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah karuniakan kepadanya.
Allah SWT berfirman yang artinya : “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, “Sesungguh¬nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Mensyukuri nikmat Allah merupakan bagian dari keimanan kita kepadaNya. Sedangkan nikmat yang sangat besar bagi manusia adalah nikmat iman itu sendiri. Dengan demikian orang yang menggunakan nikmat Allah tidak pada tempatnya, termasuk orang yang menyianyiakan nikmat Salah satu bentuk manifestasi kita mensyukuri nikmat sehat ini adalah dengan berbuat taat kepada Allah, bukan malah sebaliknya yaitu untuk berbuat maksiat dan mungkar.