Bendera Palestina Berkibar di Markas PBB
Gema JUMAT, 2 Oktober 2015
NEW YORK – Ini merupakan hari yang bersejarah bagi rakyat Palestina. Pada Rabu (30/9), bendera kebangsaan Palestina untuk pertama kalinya dikibar- kan di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS). Upacara pengibaran bendera ini disaksikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Dalam sambutannya, Presiden Abbas menegaskan momentum ini. Menurut dia pengibaran bendera merupakan bukti telak bahwa kedaulatan negara Palestina merdeka diakui PBB. Bahkan, Presiden Abbas menyebutkan, pihaknya tak lagi terikat lagi oleh segala kesepakatan dengan Israel.
“Selama Israel tidak mau menghentikan ekspansi permukiman dan enggan melepaskan para tahanan Palestina, kami tak punya pilihan kecuali tak melepaskan diri dari kesepakatan-kesepakatan sebelumnya, apalagi sejauh ini hanya kami yang komit,” kata Mahmoud Abbas seperti dilansir BBC, Rabu (30/9).
Terpisah, otoritas Israel justru menuduh Palestina telah menaikkan eskalasi ketegangan di Timur Tengah.
“Kami ingin dan mengimbau otoritas Palestina bertanggung jawab, menerima keinginan Israel untuk melanjutkan negosiasi langsung tanpa syarat,” kata sumber.
Pada awal bulan ini, Dewan Keamanan PBB menyetujui pengibaran bendera Palestina dan Vatikan. Israel tentu saja melalui wakilnya di PBB menolak hal itu. Demikian pula dengan AS dan enam negara lainnya. Sementara 45 negara lainnya abstain.
Wakil Tetap Israel untuk PBB, Ron Prosor menegaskan, pengibaran bendera Palestina jelas-jelas upaya untuk membajak PBB. Dia mengklaim, satu-satunya jalan bagi Palestina agar bisa diakui sebagai negara merdeka, yakni melalui negosiasi-negosiasi dengan Israel.
Bendera Palestina Juga Berkibar di dublin
Bendera Palestina berkibar di Dublin, Irlandia pada Rabu (30/9). Pengibaran bendera tersebut bertepatan dengan dikibarkannya bendera Palestina di markas Resmi PBB, New York.
Dilansir dari anphoblacht, Kamis (1/10), Juru Bicara Luar Negeri Irlandia, Sean Crowe TD mengatakan, pengibaran bendera merupakan wujud solidaritas kepada rakyat Palestina. Masyarakat juga mengecam pemerintah karena gagal mengakui Palestina sebagai negara.
“Pengakuan kepada Palestina harus dilakukan. Kami akan mengajak negara lain agar mau memberikan dukungan kepada rakyat Palestina dan menciptakan perdamaian di kawasan itu, “ ujar Sean.
Pemerintah, lanjut dia, harus mengambil langkah untuk mengakui hak rakyat Palestina.
“Selanjutnya, rakyat Palestina harus bisa mendapatkan haknya sebagai warga negara. Pemerintah harus mau ambil bagian dalam hal ini, “ tambahnya. (Republika)