Boikot Yahudi
GEMA JUMAT, 11 AGUSTUS 2017
“Boikot produk Yahudi mulai dari diri kita. Hindari penggunaan produk-produk Yahudi, mungkin itu wujud solidaritas yang bisa kita lakukan.” Pekikan itu dilontarakan pertama oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah di
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada Ahad lalu. Nova menyatakan bentuk solidaritas umat Islam untuk Palestina dalam bentuk doa serta tindakan sepeti dalam bentuk donasi dan aksi tidak membeli produk-produk Yahudi atau yang mendukung aksi kezaliman di Palestina.
Nova mengatakan, sudah sepatutnya Palestina berdiri sejajar dengan masyarakat Islam sebagai bangsa yang merdeka. Untuk itu, umat Islam di seluruh dunia sangat menentang invasi Yahudi di Palestina. Bagi Indonesia dan Aceh, Palestina punya hubungan emosional kuat. Palestina termasuk pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Demikian juga ketika Serambi Mekkah dilanda tsunami 2004, masyarakat Palestina yang masih dalam konfl ik ikut mengirim bantuan kepada rakyat Aceh.
Kita tertarik dengan pernyataan ajakan boikot produk Yahudi atau sekutunya yang mendukung pembantaian di Palestina. Memang di dunia maya, ada yang meu nyet-nyet bagaimana bisa boikot produk Yahudi kalau masih menggunakan facebook dan lain-lain yang dimiliki oleh keturunan Yahudi atau berasal dari Yahudi. Kita sepakat dengan seruan Aceh 2 bahwa umat Islam tidak membeli produk yang dihasilkan oleh Yahudi atau pro Yahudi jika ada subtitusi atau penggantinya. Tidak salah dengan ajakan Nova yang berusaha semaksimal mungkin tidak belanja pada produk-produk Yahudi.
Kita bisa menyimak pernyataan di balik pernyataan Nova yakni umat Islam wajib mendukung pedagang muslim dan muslimah dengan membeli kebutuhan yang dihasilkan oleh uamt. Marilah kita gelorakan untuk membeli produk dari umat Islam oleh umat Islam untuk kejayaan umat Islam.
Sebagai contoh, belilah produk air mineral yang diproduksi oleh umat Islam yang menetap di Aceh daripada membeli air mineral yang pemiliknya berasal dari luar negeri dan non Islam. Berhentilah memperkaya pengusaha Yahudi karena dari laba bisnis digunakan untuk membidik umat Islam di Palestina. Penulis mendapat info ada dayah di Bireuen yang memproduksikan air mineral. Sudah selayaknya produk itu menjadi unggulan di Aceh.
jadi orang Aceh tidak minum air mineral yang “diimpor” dari luar Aceh. Untuk itu, mulai dari diri sendiri dengan berbelanja pada pedagang Islam.
Jika produk tersebut juga dijual oleh pejual Islam, belilah pada mereka yang seaqidah. Sebab keuntungan
dari pedagang Islam akan digunakan untuk membayar zakat, infaq atau shadaqah untuk kemajuan jamaah Islam.
Sebaliknya, yang rajin belanja pada non pedagang Islam – padahal produk itu juga dijual oleh umat Islam – ada kemungkinan labanya diberikan untuk mendanai aksi permurtadatan. Tidak salah dan tidak berdosa berniaga dengan non IslamIni hanya seruan dan kesadaran sesama umat Islam. Belajarlah pada orang Cina yang cenderung berniaga
sesama etniknya. Murizal Hamzah