Dinas Syariat Islam Gelar Seminar Parenting
Gema JUMAT, 11 NOVEMBER 2016
Dinas syariat Banda Aceh mengadakan kegiatan parenting bagi komunitas perempuan dalam kota Banda Aceh. Kegiatan yang diiikuti oleh aktifis-aktifis perempuan dari berbagai organisasi masyarakat dan desa, menjadi inspirasi baru bagi perempuan Banda Aceh dalam mendidik anak ke depan.
Kegiatan yang digelar dua hari di Hotel Diana Kuta Alam Banda Aceh, Senin (8/11). Turut diisi oleh fasilitator handal di bidang parenting. Bagaimana peran orang tua dalam member pengasuhan yang positif dijelaskan oleh Syuhada, S.Ag, M.Ag dan materi pengaruh era digital terhadap pola asuh anak disampaikan oleh Farid Fanthony Ashal, Lc., MA.
Bagaimana pola asuh anak dalam Islam sesuai surat lukman, ‘Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri../../../encangirul/Documents/Islamic Corner/Tafsir Al Qur’an (baru)/ – _ftn3_4924; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji,’ (QS. Luqman ayat 12).
“Orang tua harus memberikan contoh-contoh positif kepada anak-anaknya, sehingga dapat membentuk karakter anak yang luar biasa indahnya menurut agama Islam,” jelas Syuhada,. Dalam materinya turut diajak para peserta untuk tetap berbakti kepada kedua orang tua, dengan suasana hening menjadikan peserta terharu merenungi orang tua yang telah banyak berjasa kepadanya.
Sama halnya dengan materi kedua, Farid Fanthoni, ikut mengajak peserta untuk sedapat mungkin membatasi sianak dengan dunia digital yang berefek negative terhadap perkembangan anak. “Jika orang tuanya sibuk dengan pekerjaan dan digital, bukan tidak mungkin sianak juga akan sibuk dengan dunia digitalnya, seperti games dan hal-hal lain yang dapat merusak pola piker sianak,” ulas Farid Fanthoni. Masih menurutnya, banyak game sekarang ini yang dirancang untuk merusak saraf si anak, seperti game perang, pembunuhan, yang seyogianya sianak terbawa ke dunia nyata dengan tanpa ada rasa prihatin untuk melakukan adegan seperti yang diperankan di dalam game tersebut.
Panitia pelaksana, Hafsah S Pdi mengharap kepada peserta agar kegiatan parenting mampu disosialisasikan kepada lingkungan sekitar. “saya berharap nantinya dari para peserta ini, tidak putus sampai disini, tetapi setelah keluar dari sini dapat menerapkan dirumah sendiri dan lingkungannya,” harap Hafsah. (Jannah)