Gubernur Baru Harapan Baru (Saatnya Memajukan Pendidikan di Aceh)
Gema JUmaT, 7 JULI 201
Oleh: Dr. Murni, S.Pd,I., M.Pd Dosen Prodi MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Alhamdulillah Gubernur Aceh periode 2017-2022 drh H Irwandi Yusuf MSc dan Wakil Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT, telah dilantik oleh Menteri dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo, SH dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRA di Gedung DPRA, 5 Juli 2017. Yang lebih istimewa prosesi pelantikan tersebut dihadiri dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Ir H Joko Widodo. Seluruh rakyat Aceh menyambut Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang baru dengan penuh rasa suka cita.
Segudang pekerjaan rumah harus diselesaikan dengan cepat dan tepat, seperti tingginya angka kemiskinan, pengangguran, kualitas pendidikan rendah, hingga persoalan kesehatan yang harus ada perubahan untuk masyarakat Aceh saat ini.
Kini rakyat Aceh sedang menanti janji kampanye pemimpin baru tersebut yaitu dengan adanya 15 program unggulan. Saya akan membahas poin ketiga dari 15 point unggulan yang berkaitan dengan pendidikan di Aceh yaitu, ‘Aceh Caròng’ atau Anak Aceh cerdas yang mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat regional nasional dan internasional, tentunya dapat dicapai melalui pendidikan yang berkualitas.
Program-program yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain, pertama, penguatan keterampilan bagi generasi muda melalui pendidikan vokasional baik formal dan non formal. Kedua, penyediaan fasilitas pendidikan dan pemberian keterampilan bagi peserta didik di dayah-dayah.
Ketiga, pemerataan rasio guru untuk seluruh bidang studi di seluruh Aceh khususnya daerah terpencil. Keempat, peningkatan kompetensi guru dalam bidang studi yang diajarkan secara merata di seluruh Aceh.
Kelima, penyediaan beasiswa bagi anak yatim dan anak miskin mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi baik negeri maupun swasta. Dan keenam, pengiriman putra-putri terbaik Aceh untuk mendapatkan pendidikan di universitas-universitas yang bergengsi di tingkat internasional dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan ke depan saat kembali ke Aceh.
Jika point ketiga menyangkut pendidikan diikuti dengan enam program yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan sesuai janji-janji masa kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh ditepati, lalu diimplementasikan dengan baik dan benar, maka harapan masyarakat Aceh akan tercapai sesuai tujuan.Bisa dipastikan, pelajar tingkat TK/RA, SD/ MI, SMP/MTs/ SMA/SMK/MA, mahasiswa, tenaga pengajar seperti guru dan dosen akan cerdas (Carong). Ini merupakan suatu gebrakan perubahan yang luar biasa dari biasanya.
Coba saja dilihat secara dengan mata yang jernih pada 2016 kondisi pendidikan di Aceh sangatlah memprihatinkan. Rangking pendidikan di Aceh menempati peringkat ke-32 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Fenomena ini sangat memilukan, dimana saat ini Aceh tidak kekurangan dana pendidikan, tetapi rendah pada mutu pendidikan.
Mengatasi hal tersebut, saya berpendapat bahwa, pendidikan di Aceh tidak boleh terlalu lama larut dalam rendahnya mutu pendidikan, tetapi harus cepat dalam meresponnya dengan cara seluruh rakyat Aceh bahu membahu bersatu padu, baik Dinas Pendidikan Aceh, kabupaten/kota, orang tua murid, masyarakat, serta dinas lain yang terkait dengan pendidikan untuk mendukung program unggulan ‘Aceh Caròng’.
Irwandi Yusuf adalah sosok yang tepat dan sudah terbukti dalam melayani masyarakat Aceh, khususnya di bidang pendidikan. Pengalaman saya saat melanjutkan ke jenjang pascasarjana S3 (doktoral) tahun 2007 hingga 2012, pada saat itu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Wakilnya Muhammad Nazar, saya telah beberapa kali mendapatkan beasiswa hingga akhirnya menamatkan studi dengan tepat waktu tanpa ada kendala.
Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah mampu melakukan perubahan dan memperbaiki segala kekurangan pada sistem pendidikan Aceh. Saatnya pendidikan di Aceh lebih hebat!