Hari Hisab
H. Basri A. Bakar
Oleh: H. Basri A. Bakar
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)
Hisab artinya perhitungan. Artinya semua amal perbuatan manusia yang baik dan yang buruk selama di dunia pasti akan diperhitungkan. Hisab merupakan peristiwa dimana Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya. Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan saat di dunia.
Kata dzarrah diartikan debu yang terlihat berterbangan di celah cahaya matahari, atau debu yang menempel pada suatu benda. Sebagian ulama menafsirkan dzarrah adalah semut yang paling kecil. Banyak hadis yang mengingatkan bahwa kebaikan sekecil apapun hendaknya kita lakukan dan jangan kita sia-siakan, demikian pula kemungkaran sekecil apapun jangan pernah kita remehkan. Karena sesuatu yang besar itu terkumpul dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan, bahwa Allah akan menghisab seluruh makhluk. Demikian juga Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan, muhasabah adalah proses manusia melihat amalan mereka pada hari Kiamat. Digambarkan, suasana pada waktu itu amat mencekam dan menakutkan. Saat itu manusia tidak mungkin lagi dapat berdusta atau membela diri, sebab semua anggota badan naik saksi dan berbicara memberikan pengakuan. Lalu dari hasil perhitungan itulah ditentukan balasan dan amal perbuatan manusia, apakah ia dimasukkan ke surga ataupun mendapat azab di neraka.
Semoga kita tidak menganggap remeh hal-hal kecil yang di sisi Allah akan dinilai dan akan dihisab nanti di hari akhirat. Sebab dosa kecil kalau sudah menumpuk juga menjadi besar. Manusia akan menyesal di kala menerima rapor amalan yang dikerjakan di dunia, mungkin luput dari pehitungannya bahwa amalan itu dianggap kecil dan tak bermakna.