Jangan Cuek terhadap Maksiat
Gema JUMAT, 04 NOVEMBER 2016
Banda Aceh (Gema) – Islam bukanlah agama individual atau nafsi-nafsi yang hanya mementingkan diri sendiri. Namun juga merupakan agama sosial yang setiap anggota masyarakat harus melakukan kewajiban menyuruh mengerjakan kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar atau amar ma’ruf nahi mungkar terhadap sesama.
Karenanya, umat Islam tidak dibenarkan mendiamkan atau cuek terhadap suatu kemaksiatan yang terlihat di depan matanya dan wajib mencegahsesuai kemampuannya.
Karena selain akan ditanyakan dan dimintakan pertanggungjawaban di akhirat kelak, sebab kita membiarkan kemaksiatan di dunia ini. Jika suatu kemaksiatan dan kemungkaran sudah merajalela, maka Allah akan menurunkan siksa yang tidak hanya menimpa orang yang zalim saja tapi juga orang yang baik-baik di antara kita.
Demikian antara lain disampaikan Dr H Muhammad AR Med, Wakil Ketua Dewan Dakwah Aceh, saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Jeulingke, Rabu (2/11) malam.
“Agama ini nasihat, bukan milik WH atau polisi pengawas syariat, tapi milik kita semua. Kita wajib mencegah kemaksiatan yang nampak di depan mata. Jangan sampai diam dan cuek, karena kewajiban sesama muslim adalah saling menasihati, saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan,” ujar Muhammad AR yang juga Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Ar-Raniry.
Dijelaskannya, agama itu nasihat (Ad-Dienunasihah) yang mensyariatkan kepada kaum muslimin untuk saling menasihati. Sebagaimana tertulis firman-Nya ”… dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Ashr: 3).
Ini memiliki peran yang sangat besar. Karena, didalamnya terkandung makna bahwa tiang agama Islam dan penopangnya adalah nasihat. Dengan adanya nasihat, agama Islam akan senantiasa termanifestasi dalam jiwa kaum muslim. Namun, apabila nasihat itu tidak ada, kehancuran akan menimpa kaum muslimin dalam setiap aspek kehidupan.
Menurut Muhammad AR, dalam hal mencegah kemungkaran, jika kita tidak mencegahnya sesuai kemampuan, Allah akan tanyakan nanti di hari akhirat. Rasulullah bersabda, “Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.”
Menurutnya, kemaksiatan hari ini masih ditemukan di tengah masyarakat. Seperti pasangan muda-mudi non muhrim yang memamerkan kemesraan di atas kendaraan di jalan raya, di kampus, cafe-cafe dan tempat umum lainnya. Kemudian kaum perempuan yang masih saja mengumbar aurat meski sudah berpakaian tapi telanjang, permainan judi online di kalangan anak muda hingga dinihari di sejumlah lokasi. Sayed Husen/Rel