DAKWAH NABI IBRAHIM
Tgk. H. Muchtaruddin Budiman Daud
TANGGAL 14 OKTOBER 2016
KUTHBAH JUMAT : Tgk. H. Muchtaruddin Budiman Daud
Firman Allah : Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim didalarn Al Kitab (Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi ia seorang Nabi. (Maryam ayat 41).
Ma’aasyiralMuslimin !
Sebelum kita membahas tentang dakwah khalilullah Ibrahim, mari kita mengenang dulu siapa itu Ibrahim ? Ibrahim adalah anak laki-laki dari Aazar, Aazar anak laki-laki dari Naahur. Naahur anak laki-laki dari Saruur dan bersambung keturunannya hingga kepada Saam anak laki-laki Nabi Nuuh As. Ayah Ibrahim Aazar, bukan Taarih seperti yang diceritakan oleh sebagian mufassir.
Nabi Muhammad juga pernah menceritakan bahwa Nabi Ibrahim akan bertemu dengan bapaknya Aazar pada hari kiamat. Diwaktu mereka bertemu, Nabi Ibrahim melihat wajah bapaknya sudah sangat hitam dipenuhi dengan debu. Ibrahim mengatakan kepada bapaknya, bukankah saya telah berkata kepada anda dulu (Laa ta’siini) jangan kamu mengingkari aku, bapaknya menjawab (Fal yaum laa’ asiika) hari ini saya tidak akan mengingkari engkau lagi. Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah, Yaa Allah ampunilah segala dosa orang tuaku dan masukkanlah dia kedalam surgaMu. Allah menjawab bahwa sesungguhnya syurgaKu tidak pantas bagi orang kafir.
Hadis ini menguatkan Al Qur’an bahwa bapaknya Ibrahim adalah Aazar. Ibrahim seorang hamba Allah yang kaya, mulia, pemurah, suka memuliakan tamu, bila ada tamu yang datang ke rumahnya, tidak diizinkan pergi sebelum mencicipi makananya, Nabi Ibrahim pernah menjamu (Malaaikat) beliau tidak tau bahwa yang datang kerumahnya itu (Malaaikat). Bukan manusia biasa, tapi Nabi Ibrahim tidak tahu. Nabi Ibrahim masuk kebelakang menemui keluarga untuk menyiapkan makanan untuk para tamu dan disuruh memotong seekor lembu muda yang gemuk dan disuruh panggang, kemudian makanan itu dihidangkan kepada para tamu tersebut dan nabi Ibrahim mempersilahkannya untuk dicicipi, alangkah sayangnya tamu itu tidak ada seorangpun yang memakan makanan itu.
Nabi Ibrahim merasa aneh dan takut, beliau bertanya kepada dirinya siapa mereka itu ? akhirnya para malaikat memberitahu bahwa mereka adalah malaikat, kami tidak makan dan tidak minum kami hari ini diutus oleh Allah untuk membinasakan kaum Nabi Luth As dan kami singgah sebentar ke tempat anda karena ada sedikit keperluan yaitu membawa berita gembira dari Allah SWT yang disuruh sampaikan kepada anda, bahwa sesungguhnya Allah akan mengkaruniai seorang putra kepada anda yaitu : Ishaq As. Nabi Ibrahim sangat merasa bahagia dan gembira dengan berita tersebut dan langsung berliau sujud syukur kepada Allah SWT. Kemudian
Firman Allah, yang artinya: Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan seorang anak ? pada hal aku seorang perempuan yang sudah tua pula, sesungguhnya ini benar-benar suatu perkara yang aneh. Para malaikat itu berkata apakah kamu merasa heran atas ketetapan Allah ? itu adalah keberkatan rahmat di syurahkan Allah kepadamu hai akhlul bait ! sesungguhnya Allah Maha Terpuji dan Maha Permurah.
Firman Allah, yang artinya : Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan (ingatlah) ketika ia masuk ketempatnya lalu ia mengucapkan ” Salaman” Ibrahim menjawab ” Salamun” kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal. Maka dengan diam-diam pergi menemui keluarganya, kemudian di bawanya anak sapi yang gemuk yang sudah di panggang. Lalu dihidangkan kepada mereka. Ibrahim berkata silahkan kamu makan tetapi mereka tidak mau makan karena itu Nabi Ibrahim merasa takut atas perihal mereka, mereka berkata janganlah kamu takut ” dan mereka memberikan kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang alim (Ishaq) dikala Ibrahim sudah besar dan kawin dengan seorang wanita yang bernama Sarah mereka keluar dari Negeri Kaldaaniyin (‘iraq) bersama dengan bapaknya Aazar menuju ke negeri Kan’aniyin (Bilad Mqaddas), mereka menetap di sebuah tempat yang disebut dengan nama (Harran) tempat ini berbatasan dengan negeri Syam/Siria penduduknya semuanya kafir menyembah berhala dan bintang-bintang, tidak ada yang muslim hanya tiga orang saja yaitu Ibrahim, Sarah dan Luth.
Sesudah Nabi Ibrahim menetap di sini beberapa waktu barulah Nabi Ibrahim mulai berdakwah kepada penduduk setempat untuk menyembah Allah SWT Yang Maha Esa, dan dalam dakwah berliau di negeri ini banyak mendapat tantangan dan rintangan dari penduduk setempat tapi Ibrahim tidak perduli tetap tekun dan kuat imannya dalam menyeru ummat supaya berada di jalan yang benar. Salah satu tantangan beliau yang paling berat dalam berdakwah adalah ayahnya bernama Aazar dia tidak mau mengaku bahwa Ibrahim itu sebagai Rasul Allah.
Firman Allah SWT, yang artinya: Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya : wahai bapakku kenapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak bisa menolong kamu sedikit pun.
Wahai bapakku sesungguhnya sudah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku janganlah kamu menyembah syaithan-syaithan sesungguhnya syaithan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Allah dari Maha Pemurah.
Berkata bapaknya bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku ya Ibrahim, jika kamu tidak berhenti, kamu niscaya aku akan kurajammu dan tinggalkan lah aku buat waktu yang lama, Nabi Ibrahim tidak berhasil membujuk bapaknya untuk meninggalkan sembahannya. Dia tetap menyembah patung dan berhala. Sesudah sekian lama Nabi Ibrahim mendakwah di negeri ini Nabi Ibrahim banyak sekali mendapat siksaan-siksaan yang luar biasa. Tapi Nabi Ibrahim tetap sabar dan tekun dalam dakwahnya, Nabi Ibrahim pernah dilembar ke dalam api, tapi Allah SWT menyelamatkannya dan berliau selamat. Sesudah itu Nabi Ibrahim pulang ke negeri kelahirannya yiatu Babil penduduk Babil hidup serba makmur dan penuh dengan kedamaian tapi alangkah sayangnya mereka berada dalam keadaan sesat menyebah patung dan berhala.
Pada waktu itu yang memegang tampuk kekuasaan di negeri itu adalah raja Namruz bin Kanaan, dikala Namruz melihat dirinya seorang raja yang paling berkuasa dan paling kaya raya akhirnya dia mengaku dirinya sebagai tuhan dan menyatakan kepada penduduknya kalian semuanya bodoh mengapa anda menyembah sesuatu yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, tidak bisa pertolongan, memberi mudharat sedangkan aku bisa ngomong, bisa menolong, bisa berfikir, memberikan bantuan-bantuan kepada anda saya menolak keburukan yang menimpa anda tapi kenapa anda tidak menjadikan saya sebagai tuhan mu tempat kamu meminta tolong. Saya lebih berhak kamu sembah ketimbang dengan batu-batu yang kamu buat sendiri dengan tanganmu.
Kemudian datanglah Nabi Ibrahim As untuk menentangnya, kemudian pada suatu ketika Namruz mengundang Nabi Ibrahim ketempat istananya untuk munazarah / debat.
Namruz menanyakan kepada Ibrahim Marrabuka ya Ibrahim? siapakah tuhan engkau ya Ibrahim, adakah tuhan selain aku. Ibrahim menjawab tuhanku adalah yang menghidupkan dan yang mematikan. Namruz menjawab kalau begitu saya juga bisa menghidupkan dan mematikan. Dipanggilnya ajudan, dan Namruz menyuruhnya ke penjara untuk menjemput dua orang yang sudah mendapatkan hukuman mati membawa kehadapannya, langsung Namruz mengambil pedang memotong leher salah satu dari dua orang tersebut yang satu lagi dihidupkan kemudia dia mengatakan kepada Ibrahim lihatlah aku bisa menghidupkan dan mematikan.
Kemudian Nabi Ibrahim memberikan satu tanda lagi tentang kekuasaan Allah SWT yaitu tuhan ku orang yang menerbitkan matahari dari arah timur. Dan coba kamu terbitkan matahari dari sebelah barat jika kamu mendahwa kamu sebagai tuhan, maka heranlah Namruz dan tercengang tidak bisa menjawab atas pertanyaan nabi Ibrahim As.
Demikianlah mudah-mudahan mendapat wawasan bagi kita semuanya dan Amin ya rabbal ‘alamin.