Fadhilah Lailatul Qadar
GEMA JUMAT, 16 JUNI 2017
Oleh: Dr. Tgk.H. Idris Mahmudy, SH, MH (Khatib mantan ketua Mahkamah Syariah Aceh)
Diantara malam-malam Ramadahan, ada khairat dan keberkahan yang sangat mengagumkan, yakni satu malam yang disebut dengan lailatul qadar. Al-Qur’an telah menyatakan keutamaan Lailatul Qadarlebih utama dari seribu bulan. Dengan kata lain, lailatul Qadar lebih besar keutamaannya dari pada 83 tahun 4 bulan.
Nilai ibadah yang sangat spektakuler yang diberikan kepada ummatan wasathan, ummat nabi Muhammad SAW. Betapa beruntung muttaqin yang memperoleh kesempatan beribadah dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan pada saat malam Qadar, ia telah mendapatkan pahala lebih baik dari beribadah selama 84 tahun 4 bulan. Sesungguhnya malam Qadar merupakan suatu karunia dan rahmat termahal bagi ummat akhir zaman, ummat Muhammad SAW.
Firman Allah SWT :
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemulian. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (QS. 1-5)
Dalam Ayat yang lain Allah SWT juga menjelaskan ;
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan (Q.S Ad-Dhukan; ayat 3)
Malam yang diberkahi ialah malam Al Quran pertama kali diturunkan, yaitu malam Lailatul qadr. Lailatuq dar adalah malam yang diberkahi, karena pada malam itu banyak kebaikan dan berkah, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah Subhaanahu wa Ta’aala menurunkan ucapan yang paling mulia di malam yang paling mulia kepada manusia yang paling mulia dengan bahasa orang-orang Arab yang mulia untuk memperingatkan kaum yang diliputi oleh kebodohan dan kesengsaraan, agar mereka mendapat penerangan dengan sinarnya dan dapat mengambil petunjuknya, serta berjalan di belakangnya sehingga mereka memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.
Malam yang diberkahi ialah malam Al Quran pertama kali diturunkan, yaitu malam Lailatul qadr. Lailatuq dar adalah malam yang diberkahi, karena pada malam itu banyak kebaikan dan berkah, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah Subhaanahu wa Ta’aala menurunkan ucapan yang paling mulia di malam yang paling mulia kepada manusia yang paling mulia dengan bahasa orang-orang Arab yang mulia untuk memperingatkan kaum yang diliputi oleh kebodohan dan kesengsaraan, agar mereka mendapat penerangan dengan sinarnya dan dapat mengambil petunjuknya, serta berjalan di belakangnya sehingga mereka memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.”
Yang dimaksud dengan segala urusan di sini ialah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti hidup, mati, rezeki, keberuntungan, kerugian dan sebagainya.Ibnu Katsir berkata, “Yakni pada malam Lailatul qadr dijelaskan dari Lauh Mahfuzh kepada para malaikat yang mencatat, urusan yang terjadi setahun, dan apa yang terjadi pada tahun itu berupa ajal, rezeki, dan apa yang terjadi sampai akhir tahun.
Syaikh As Sa’diy menjelaskan, “Yakni dipisahkan dan dicatat semua perkara, baik yang qadari (terhadap alam semesta) dan yang syar’i (terhadap agama) yang Allah putuskan. Pemisahan dan pencatatan yang terjadi pada malam Lailatul qadr ini adalah salah satu catatan yang ditulis dan dipisahkan, sehingga bersesuaian antara catatan pertama yang Allah catat dengannya taqdir semua makhluk, ajalnya, rezeki, amal dan keadaan mereka, kemudian Allah Subhaanahu wa Ta’aala mewakilkan kepada para malaikat untuk mencatat apa yang akan terjadi pada seorang hamba, yaitu ketika dia masih dalam perut ibunya. Selanjutnya Dia menyerahkan kepada mereka (para malaikat) setelah manusia terlahir ke dunia, Allah menyerahkan kepada para malaikat yang mulia lagi mencatat, mereka menulisnya dan menjaga amal manusia. Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta’aala menaqdirkan pada malam Lailatul qadr apa yang terjadi dalam setahun. Semua ini termasuk sempurnanya pengetahuan-Nya, sempurnanya kebijaksanaan-Nya, teliti menjaganya dan perhatian-Nya kepada makhluk-Nya
Imam Al-Razi, mengemukakan di malam Qadar, malam yang sangat mulia, maka para malaikat turun kepada manusia, meminta maaf atas ucapannya dahulu tentang sifat manusia sebagai penumpah darah dan pembuat kerusakan di bumi.
Allah berfirman yang artinya:
Di malam Qadar para malaikat justru memberi salam kepada ummat Rasulullah SAW semalaman sampai tiba fajar. (Q.S Al–Qadr Ayat 5).
Dan Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“ Barang siapa menghidupkan malam Qadar dengan dasar keimanan dan ihtisab (keyakinan) sempurna dan harapan dengan penuh ikhlas untuk memperoleh pahala maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu (H.R Bukhari Muslim).
Satu ayat saja dari surat Al-Qadr ; ayat 3 sudah cukup untuk mengungkapkan kelebihan malam Qadar 83 tahun 4 bulan (1000 bulan) semua nash yang lain hanya sekadar pelengkap saja.
Ada diantara mu’minin yang mendapat dua kali malam Qadar, maka ia lebih baik dari beribadah 166 tahun 8 bulan (2000 bulan), yang mendapat melam Qadar 5 kali, maka ia lebih baik dari beribadah 417 tahun 1 bulan (500 bulan) dan ada diantara mu’min mendapat malam Qadar 10 kali, maka ia baik dari beribadah 10000 malam (833 tahun 4 bulan).
Alangkah dahsyatnya fadhilah Lailatul Qadar yang dianugerahkan kepada orang mukmin, pantas Rasulullah di 10 akhir Ramadhan bersama keluarga dan para sahabat beri’tiqaf dalam rangka bermujahadah untuk memperolah lailatul Qadar di setiap ramadhan.
Oleh malam karena malam Qadar rahmat terbesar dari Allah SWT, maka mulai malam ini 21 sampai 29 ramadhan ini, marilah kita menjemput dan menuntut malam Mubarak ini dengan Qiyamu Ramadhan menuju istana ridha Ilahi dan menggapai kebahagiaan dan saadah finddunya wal akhirah.
Lailatul Qadar merupakan misteri Allah SWT, karena itu semua mu’min sejak era Rasulullah, para sahabat, tabi’ tabi’in hingga sekarang tidak ada yang mengetahui sudah mendapat lailatul Qadar atau belum kepada kita dan semua muk’min hanya diinformasikan tentang fadhilah dan faedah dari bertepatan ibadah kita pada saat lailatul Qadar itu terjadi.
Misteri ini akan dibuka di Yaumil Hisab, berapa kali kita dapat lailatul Qadar, ada yang sekali, dua kali, lima kali, sepuluh kali atau ada yang tidak pernah sama sekali mendapatkan lailatul Qadar. Amin ya rabbal alamin.