Ada Apa Setelah Ramadhan?
Gema JUMAT, 15 JULI 2016
Ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Bulan yang penuh dengan berbagai macam kebaikan. Semoga Allah menerima amal kebaikan kita dan menjadikan kita istiqamah sampai berjumpa denganNya, amien. Entah kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan atau tidak?.
Namun, walaupun Ramadhan telah pergi akan tetapi amal seorang mukmin tidak terputus begitu saja sehingga datang padanya kematian.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99).
Apabila puasa Ramadhan telah meninggalkan kita maka ibadah puasa yang lain tetap disyari’atkan sepanjang tahun.
Puasa enam hari
Abu Sa’id Al-Khudri RA meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa puasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan (puasa) enam hari pada bulan Syawal, maka hal itu laksana puasa setahun.” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah RA berkata: “Kekasihku –Shallalahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam mewasiatkan kepadaku dengan tiga perkara: Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua raka’at dan supaya aku shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Qatadah RA berkata, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa Arafah, lalu beliau SAW menjawab: “Menghapus dosa tahun lalu dan tahun mendatang.” (HR. Muslim).
Dari Abu Qatadah RA, bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Asyura’, lalu beliau SAW menjawab: “Menghapus dosa tahun lalu.” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW bersabda: “Amalan-amalan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka apabila dihadapkan amalanku ketika aku sedang puasa.” (HR. At-Tirmidzi dengan sanad shahih).
Qiyamul lail
Apabila Qiyam Ramadhan (tarawih) telah meninggalkan kita, maka ibadah Qiyamullail (shalat malam) tetap disyari’atkan setiap malam.
Dari ‘Aisyah RA berkata: Bahwasanya Rasulullah SAW shalat malam sampai bengkak kakinya. Lalu akupun bertanya kepada beliau: Mengapa engkau lakukan ini -wahai Rasulullah- padahal telah diampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang? Beliau menjawab: “Apakah tidak sepatutnya aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur!” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah AW bersabda: “Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”(HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Rabb kita –tabaraka wa ta’ala- turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia (Allah) berfirman: “Siapa yang berdoa kepadaKu, Aku kabulkan doanya? Siapa yang meminta kepadaKu, Aku beri permintaannya? Siapa yang memohon ampunan kepadaKu, pasti Aku ampuni dia?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Masih banyak amal-amal kebaikan lainnya yang bisa kita kerjakan sepanjang tahun. Allah yang kita sembah pada bulan Ramadhan adalah juga Allah yang kita sembah pada bulan Syawal dan bulan-bulan lainnya. Hendaklah kita kembali bersemangat untuk mengerjakan ketaatan-ketaatan dan menjauhi dosa-dosa dan keburukan-keburukan agar kita mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan di akhirat. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita semua istiqamah sampai berjumpa denganNya, amin. Abdullah Shaleh Hadrami/Hidcom