Imbas Corona, Seluruh Sektor Usaha Kian Merana
GEMA JUMAT, 3 APRIL 20208
Dampak virus corona (COVID-19) terhadap sektor pariwisata di Indonesia begitu ganas. Penurunan okupansi yang sangat drastis dan berlangsung sangat cepat menyebabkan 698 hotel di seluruh Indonesia menutup sementara operasionalnya.
“Ada 698 hotel sudah tutup, itu di seluruh Indonesia,” ungkap Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani sebagaimana dilansir media detikfinane, Rabu (1/4/) kemarin.
Hariyadi memaparkan, penutupan sementara hotel tersebut paling banyak terjadi di Bali, begitu juga DKI Jakarta yang sudah menjadi zona merah penyebaran virus corona.”Sebarannya banyak, mungkin Bali paling banyak, di Jakarta juga,” tutur Hariyadi.
Tidak hanya dunia perhotelan, PT Matahari Department Store sebagai pusat belanja terbesar di negeri ini, dilaporkan menutup sementara seluruh gerai secara nasional selama 14 hari sejak 30 Maret sampai 13 April 2020. Langkah ini diambil dalam rangka antisipasi dampak pandemi Corona atau Covid-19.
Sebagaimana laporan Media Tirto, alasan penutupan tersebut, akibat kondisi ritel menurun dengan tajam di Maret 2020 dan meskipun Januari dan Februari memenuhi ekspektasi, saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak pasti, tetapi kesehatan para karyawan dan sumber daya perusahaan merupakan prioritas utama,” ucap CEO Matahari Terry O’Connor dalam keterangan tertulis, Selasa (31/3/) kepada sejumlah media.
Bagaimana dengan nasib usaha kecil seperti pedagang kaki lima?. Aktivitas perekonomian di sejumlah wilayah yangn terpapar wabah corona menjadi lesu. Bahkan, pasar terbesar se-Asia Tenggara, Tanah Abang dan sebagian mal, dilaporkan sampai hari ini menutup gerainya untuk menghindari penyebaran virus itu.
Ditengah kondisi tidak menentu ini, ada kabar baik dari Pemerintah yang tengah menyiapkan bantuan sosial sektor informal dan stimulus ekonomi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, UMKM untuk menjaga daya beli di tengah tekanan ekonomi akibat wabah Covid-19.
Status tanggap darurat yang diterapkan di beberapa wilayah akibat wabah virus corona, membuat pekerja di sektor informal dan UMKM tak bekerja dan terpaksa pulang kampung.
Di tengah ini, pemerintah mengatakan tengah menyiapkan kebijakan bantuan sosial untuk menyokong sektor informal dan pekerja harian, serta memberi stimulus bagi usaha kecil, mikro dan menengah.
Akan tetapi, pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Lina Miftahul Jannah, seperti dilaporkan bbc, (30/03/2020) kemarin, ia mengingatkan pemerintah perlu berhati-hati agar kebijakan itu tepat sasaran dan tak mengulangi penyelewengan seperti dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT).
Bantu Keluarga Tim Medis
Sementara itu, Keluarga Besar Pemerintah Aceh dalam laporan diterima Gema Baiturrahman, Pemerintah telah menyalurkan bantuan untuk 200 kepala keluarga tim medis yang menangani wabah Covid-19 di Banda Aceh, selesai dilakukan pada Kamis (2/4).
Donasi pribadi ini dikumpulkan dari Plt. Gubernur Aceh, Sekda, para kepala SKPA dan para pihak lainnya yang merupakan keluarga besar Pemerintah Aceh.
Penyerahan bantuan dimulai pada Rabu (1/4) siang oleh Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, serta didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Muhammad Iswanto dan Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Setda Aceh, T. Adi Dharma.
Selanjutnya penyaluran dengan cara diantar langsung ke rumah-rumah tenaga medis dilanjutkan oleh petugas di bawah Biro Umum Setda Aceh dan dibantu petugas Satpol PPWH Aceh. Kegiatan ini dilakukan di bawah koordinasi Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Setda Aceh, T. Adi Dharma, dan Sekretaris Satpol PPWH Aceh, Rahmad Ilham.
“Kita mulai penyaluran sejak Rabu kemarin dan selesai Kamis siang ini,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Muhammad Iswanto.
Iswanto menjelaskan, bantuan yang diserahkan terdiri dari kebutuhan pokok, seperti beras, telur ayam, mie instan, minyak goreng, gula dan sejumlah kebutuhan dapur lainnya.
Menurut Iswanto, bantuan itu diserahkan sebagai bentuk kepedulian dan dukungan kepada keluarga tim medis yang saat ini terus berjuang di garis terdepan menangani wabah virus corona di Aceh.
Sementara itu, Iswanto juga menyampaikan, Pemerintah Aceh memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah saling mendukung dan bersatu dalam menanggulangi virus ini.
“Kita ketahui bersama, virus ini hanya bisa dilawan dengan keterlibatan semua lapisan masyarakat. Untuk itu mari terus menerapkan langkah-langkah pencegahan sebagaimana dianjurkan pemerintah,” katanya.
Langkah pencegahan yang harus dilakukan seluruh lapisan masyarakat yakni mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain, mengurangi kontak tatap muka langsung. Langkah ini termasuk menghindari pergi ke tempat-tempat keramaian, seperti warung kopi atau cafe, stadion dan lainnya. (marmus)