Saling Berbagi di Bulan Ramadhan
Seluruh amal kebaikan dalam Ramadhan memiliki nilai lebih dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Ramdhan juga dikenal sebagai bulan untuk saling berbagi. Seperti berzakat, bersedekah, memberikan tausiah, menyediakan makanan berbuka, dan sebagainya. Maka, umat muslim di dunia sangat dianjurkan untuk saling berbagi dalam bulan keberkahan ini.
Dosen Fakultas Syari’ah UIN Ar-Raniry Dr H A Gani Isa menjelaskan, salah satu hikmah bulan Ramadhan adalah timbulnya rasa solidaritas umat untuk saling berbagi. “Salah satu kunci masuk surga adalah memberikan makan orang lapar,”katanya kepada Gema Baiturrahman.
Mengutip hadits nabi, ia mengatakan, jika kamu membeli makanan seharihari yang berbeda, bagilah kepada tetanggamu walaupun kuahnya saja. Bertujuan supaya tetangga bisa merasakan makanan yang sama dengan si pemberinya.
Agani menambahkan, kepada orang yang memiliki kelebihan sangat dianjurkan untuk bersedekah. Karena pahala bersedekah di bulan puasa akan dilipatkgandakan hingga 10 kali. Bersedakah di luar Ramadhan pahalanya 700. Artinya, jika dalam Ramadhan menjadi 70 ribu. Bahkan bisa saja menjadi 700 ribu. “Apa yang diberikan Allah kita harus bersyukur. Dengan syukur itu Allah menambah lagi nikmat rezeki,” jelasnya.
Bersedekah tidak selalu identik dengan benda. Katanya, memberikan tausiah, menyumbangkan tenaga, itu juga merupakan bagian dari sedekah. Sesama muslim dianjurkan saling mengingatkan tentang fadzilah-fadzilah Ramadhan. Sehingga, keutamaan-keutamaan bulan puasa itu dapat diraih dengan baik. Sebab, seluruh kebaikan yang tidak terdapat di bulan lain terkumpul dalam Ramadhan.
Berbagi senyum
Kepala Cabang Rumah Zakat di Banda Aceh Riadhi menyampaikan, Rumah Zakat memiliki empat program memiliki empat program khusus. Programnya yaitu Berbagi Buka Puasa (BPP), Syiar Quran (SQ), Kado Lebaran Yatim (KLY), dan Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK). Empat jenis paket tersebut akan disalurkan bagi mereka yang kurang mampu. Posisi Rumah Zakat di sini adalah menjmebatani antara si pemberi dengan si penerima. “Spesialnya di bulan Ramadhan kita lebih banyak menyalurkan,”katanya kepada Gema Baiturrahman.
Biaya berpartisipasi untuk program BPP sebesar Rp 35 ribu per kotak. Isinya seperti nasi, lauk pauk, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Hingga puasa ke-13, jumlah paket yang disalurkan sebanyak 900 paket. Target penyalurannya sendiri 1.772 paket yang difokuskan di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar. Misalnya di Ujung Pancu, Aceh Besar yang telah disalurkan sebanyak 200 paket.
Untuk SQ, isi paketnya berupa al-Quran dan Iqra. Program ini juga ditawarkan kepada muzakki dengan biaya partisipasi Rp 165 ribu. Target penyalurannya sebanyak 194 paket. Program ini merupakan bentuk ajakan kepada masyarakat supaya lebih mendalami al-Quran. “Diharapkan pahalanya
terus mengalir kepada donator,”ucap Riadhi.
Sedangkan untuk KLY, isi paketnya seperti mukena, sarung, biscuit, wafer, tas dan peralatan menulis. Biaya partisipasinya Rp 350 ribu. Target penyalurannya sebanyak 135 paket. Terakhir, BLK. Isinya beras, sarung, mukena, sirup, minyak goreng, dan lain-lain. Target penyalurannya juga 135 paket.
Setelah paket-paket itu tersalurkan, Rumah Zakat akan membuat laporan untuk disampaikan kepada donatur. Sehingga kepercayaan terhadap Rumah Zakat tetap terjaga. Riadhi mengharapkan, ke depan semakin banyak mitramitra yang berbagi melalui Rumah Zakat. Sehingga masyarakat terbantu dan merasa bahagia.
Sedekah
Kepala Baitul Mal Aceh, Dr. H. Armiadi Musa, MA, menjelaskan, momentum Ramadhan
harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bersedekah. Pahala bersedekah di bulan berkah ini akan berlipat ganda. “Bersedekahlah walaupun dengan sebiji kurma,”ucapnya saat mengisi ceramah tarawih di Masjid Syuhada Lamgugop.
“Jika tidak mampu dengan sebiji kurma, maka bersedekahlah dengan sebelah biji kurma,”imbuhnya. Ia menambahkan, ada beberapa waktu yang baik untuk bersedekah. Misalnya ketika seseorang sedang dalam kondisi baik, saat ia menginginkan kekayaan, dan lain-lain. Sebab, saat menginginkan kekayaan, seseorang cenderung kikir untuk bersedekah.
Sambungnya lagi, andai saja sama sekali tidak memiliki harta untuk bersedekah, maka ucapkanlah kalimat-kalimat yang baik. Seperti berdzikir, menyampaikan tausiah. (Zulfurqan)