Isak Teungku Agam
Gema JUmaT, 7 JULI 2017
Umara, umat dan ulama harus saling memperkuat ukhuw- wah dengan meningkatkan frekuensi silaturahim. Dengan persaudaraan yang kukuh berdasarkan tali tauhid, maka hal-hal yang berpotensi konf- lik atau fi tnah dapat dicegah. Jangan lupa ada riwayat yang menyebutkan umara yang taat duluan masuk surga daripada ulama dan umat.
Karena itu, jika ada ke- mampuan mengatur daerah, majulah memimpin daerah melalui pilkada. Akan banyak hal yang lebih baik dan lebih banyak dilakukan dengan menjadi pemimpin. Kemung- karan terjadi karena orang- orang baik tidak bertindak alias memilih diam.
Dalam kaitan ini, umat butuh umara yang alim, cerdas dan berintegritas. Dalam Islam memilih pemimpin dengan musyawarah oleh tokoh-tokoh yang dihormati karena bijak. Kini memilih pemimpin berdasarkan suara terbanyak ala demokrasi barat. Yang meraih suara terbanyak yang dilantik dan disumpah dalam gedung rakyat.
Begitulah akhirnya setelah melalui perjalanan panjang, rakyat Serambi Mekkah memilih Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah. Mereka dilan- tik pada Rabu, 5 Juli 2017 di gedung rakyat DPRA di Banda Aceh. Duet Irwandi yusuf dan Nova Iriansyah menjadi pusat magnit paling tidak 5 juta jiwa rakyat Aceh.
Dalam pidato pelantikan Teungku Agam sapaan akrab Irwandi Yusuf menyatakan hal-hal yang sangat mendasar. Sambil terisak menahan tan- gis, Sang Kapten ini menutur- kan “Innalillahi wa innailaihi rajiun” atas amanah yang dipercayakan Allah kepadanya melalui tangan-tangan pemilih pada pilkada 2017
Hanakaru Hokagata nama samaran Irwandi Yusuf memberi optimis terwujudnya “Aceh hebat” yang mereka cita-citakan selama kampanye pilkada 2017. Mantan Juru Propaganda Gerakan Aceh Merdeka itu mengajak umat untuk optimis, Aceh akan hebat kalau bekerja dengan hebat untuk Aceh.. Secara rendah hati bukan rendah diri menyatakan.
“Dukung pemerintahan kami. Taatilah pemerintahan kami selama masih berada di jalan yang benar seba- gaiman Islam yang rahmatan lil’alamin,” ungkap BW (Bang Wandi).
Prosesi ini semakin ter- enyuh ketika Aceh 1 dan Aceh 2 duduk bersimpuh di kaki ibu adalah hal pertama yang dilakukan setelah pidato yang tidak meledak-ledak itu mem- beri harapan serta merangkul semua pihak untuk mem- bangun Aceh ke depan. Doa restu ibunda ikut menentukan keberhasilan anak anaknya. Surga di bawah kaki ibu bukan kaki ayah. Tiga kali Rasulullah mengingatkan keutamaan untuk mengabdi kepada ibumu lalu ayahmu.
Irwandi juga menegaskan ingin melayani publik, bukan minta dilayani. Dalam bahasa lunak, Teungku Agam adalah khadam alias pelayan.
Menjadi pemimpin berarti siap menjawab lebih banyak pertanyasn di hari kiamat. Jabatan adalah jembatan ke surga dengan memperbanyak amal.
“Jka kekuasaan diang- gap keuntungan dan amanah dianggap seperti ghanimah. dan pimpinan kaum itu orang yang rendah budinya..orang ditakuti karena kejahatannya, maka ketika itu akan turun azab berupa angin merah, gempa, longsor atau kemus- nahan (H.R. Atirmidzi). Murizal hamzah