Ramadhan Bulan Dakwah
Gema JUMAT, 24 JUNI 2016
Oleh H Ameer Hamzah
Berdakwah kepada jalan Allah (amar makruf dan nahi mungkar) adalah tugas semua umat Islam menurut kapasitas masing-masing. Allah berfirman: Serulah manusia ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik; dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula…(QS. an-Nahlu:125).
Rasulullah bersabda: Siapa di antara kamu melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya,, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya. Dan yang terakhir ini termasuk selemah-lemah iman (Hr: Muslim).
Para alim ulama harus berdakwah dengan mengeluarkan fatwa-fatwa, khatib dan da’i harus menyebarkan kepada masyarakat, para umara dan zu’ama harus menggunakan kekuatan untuk menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Bila dakwah kolektif ini terwujud, insyaallah angka-angka kriminal akan menurun tajam.
Sebagai contoh, kalau umara dapat menjaring pelacur, sangat baik apabila tidak cepat-cepat dilepaskan kembali. Mereka perlu dibekali dengan iman agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Pembekalan iman itu bisa diminta jasa para mubaligh dan khatib, tokoh adat dan pakar hukum positif. Kurungan badan juga bisa diterapkan agar mereka jera. Mereka perlu diancam dengan hukum-hukum yang berat, terutama hukum adat dan hukum Allah.
Syeikh Said bin Ali al-Qahthani dalam kitabnya, Al-Hikmatu Fid Dakwah Ilallahi Ta’ala, mengatakan, “Ancaman ini sekali, agar manusia menjauhkan diri berbagai perbuatan maksiat, menuju pintu taubat. Al-Quran dan Sunnah Nabi banyak menyebutkan azab dan bermacam-macam balasan menyedihkan yang akan ditimpakan kepada pembuat dosa.
Para da’i harus berani menyebutkan ayat-ayat al-Quran dan hadits tentang dosa meninggalkan ibadah wajib, dosa zina, mencuri, membunuh, merampok, korupsi, sogok menyogok, dan seterusnya. Perlu juga digambarkan tentang azab Neraka yang sangat pedih, api menyala-nyala yang bahan bakarnya terdiri dari batu dan manusia. Umumnya para pelaku dosa itu tidak tahu tentang azab dan siksa itu. Setelah mereka tahu, biasanya akan kembali ke jalan yang benar.
Zaman sekarang dakwah ancaman wajib dilaksanakan, sebab kemaksiatan telah merajalela. Pelaku dosa perlu dipermalukan, bukan justru ditutup-tutupi. Ancaman yang kita berikan kepada pelaku dosa bukan karena kita membenci mereka, tetapi sebaliknya karena kita sayang kepada mereka supaya tidak masuk neraka. Neraka itu tempat yang sangat menyiksa, tiada sedikitpun waktu untuk melepaskan diri dari api yang sangat panas.