Sebagian Fungsi Al-qur’an
Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman
Gema JUMAT, 28 OKTOBER 2016
Prof.Dr.Tgk.H.Azman Ismail, MA (Imam Masjid Raya Baiturrahman)
Surat al-A’raf ayat 1-2
Alif, Laam Miim Shaad. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
PERMULAAN Surat Al-A’raf didahului dengan rangkaian huruf abjad, sebagai salah satu jenis fawatihussuwar (ayat pembuka surat). Dalam banyak tafsir mu’tabar mengenai penjelasan ayat yang hanya berisikan abjad ini dijelaskan dengan ‘Hanya Allah-lah yang mengetahui maksudnya”
Pada ayat sesudahnya, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah untuk membuat hati kita lapang, tidak sempit.
Dalam hal ini sebagian penafsir menerjemahkan kata-kata (haraj=kesempitan) adalah syak atau keraguan. Yakni terdapat perasaan ragu terhadap al-Qur’an itu sendiri. Kemudian pada tafsir lain disebutkan bahwa maknanya adalah kesempitan yang berarti jangan merasa susah dalam dadamu untuk menyampaikannya dan memberi peringatan kepada manusia.
Disamping itu, fungsi al-Qur’an adalah untuk menjadi peringatan bagi orang-orang kafir. Dalam ayat al-Qur’an banyak peringatan yang Allah sampaikan kepada Nabi Muhammad untuk diperingatkan kembali kepada orang-orang kafir di masa beliau, bahkan juga untuk orang-orang kafir yang ada sekarang juga sampai hari kiamat. Peringatan-peringatan tersebut berupa kisah-kisah orang-orang yang ingkar pada zaman dahulu, mulai dari zaman Nabi Adam sampai pada zaman sebelum Islam datang. Peringatan tersebut bukan hanya berisi tentang akhir dari keingkaran, tetapi juga kezhaliman, kesewenang-wenangan, kecurangan, dan ketidakadilan. Semua dibinasakan Allah dengan tentara-Nya; bala bencana, api, air, tanah dan angin. Tidak ada yang tersisa dari kemegahan menjadi thaghut, kuffar, syirik dan segala bentuk kesewenang-wenangan, kecuali menjadi cerita yang hina dan diturunkan dari generasi ke generasi tentang kehidupan mereka. Ataupun tersisa dalam bentuk fosil, artefak, puing-puing dan peninggalan-peninggalan lainnya.
Fungsi al-Qur’an juga adalah sebagai peringatan bagi orang-orang yang beriman. Artinya, orang-orang beriman juga harus menjadikan al-Qur’an sebagai peringatan untuk menjaga keimanan dan keislamannya. Kaum muslimin wajib mengikuti wejangan al-Qur’an – juga Rasulullah SAW- dalam menjalani kehidupannya, baik itu kehidupan pribadi, keluarga, sosial, berbangsa dan bernegara. Menafikan sebagian ayat dan mengambil manfaat dari sebagian ayat adalah sama artinya dengan tidak mempercayai al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT.
Berbahagialah umat Islam dengan diturunkannya al-Qur’an, dapat menata kehidupan mereka, baik untuk hubungan mahdhah maupun ghayr mahdhah, baik untuk renungan maupun untuk amalan saat membaca dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Allahummarhamnaa bi al-Qur’an….