Aceh Harus Lahirkan Banyak Mufassir
DR.Tgk. H. A. Mufakhir Muhammad, MA, Penulis Buku Tafsir Pase dan Ketua STKIP Al Washliyah Banda Aceh Aceh Harus Lahirka
Apa saja yang harus dilakukan untuk menyiapkan mufassir di Aceh? Pertama, kita harus mencari anak-anak atau siapa saja yang mencintai pelajaran, seperti mata pelajaran Al-Qur’an dan hadist, banyak membaca sirah nabawiyah dan bukubuku agama. Jadi untuk memperbanyak jumlah mufassir kita harapkan kepada hafiz-hafiz agar mereka tidak hanya menghafal Al-Qur’an tapi juga mendalami dan memahami Al-Qur’an.
Karena sangat disayangkan sekarang mufassir tidak bisa mengahafal Al-Qur’an, dan penghafal Qur’an tidak bisa tafsir. Jadi bagusnya calon mufassir memperbanyak menghafal Qur’an dan memperbanyak pemahaman terhadap penafsiran Al-Qur’an terutama seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Saw yang tidak diragukan kebenarannya.
Apa syarat-syarat untuk menjadi seorang mufassir?
Syaratnya Bisa bahasa arab, bisa ilmu ulumul Qur’an, kaedah-kaedah bahasa, supaya tidak salah menafsirkan. Kemudian juga mengerti tentang tafsir dan tentunya banyak mendalami Al-Qur’an. Jadi penting untuk mentadabbur Al-Qur’an (membaca, memahami dan mendalami AL-Qur’an). Kemudian juga tau tentang asbabul nuzul, nuzulul Qur’an dan ilmu-ilmu lain seperti qiraah. itu semua masuk kedalam syarat-syarat yang harus dimiliki.
Penting tidak melahirkan banyak mufassir di Aceh?
Tentu sangat penting, bahkan urgen, karena banyak ulama sekarang sangat kurang pemahaman terhadap Al-Qur’an dan hadist.
Jadi kalau dimaksud ulama itu adalah orang yang ahli dalam Al-Qur’an, hadist, mengetahui sirah nabawiyah dan ilmu hukum Islam, itu baru disebut ulama. Artinya dia faham tentang hukum dalam Al-Qur’an.
Salah satu tafsir yang terkenal itu Ahkamul Qur’an, seperti yang ditulis Ibnu Arabi, kitab ini membahas ayat dan hukum dalam Qur’an. Karena ayat-ayat dalam Al-Qur’an ada yang berhubungan dengan hukum, akidah, mualamah, syariah, kemudan ayatayat kauniyah seperti yang ditulis Fakhruddin Arrazi, ia membahas ayat-ayat tentang alam semesta.
Jadi semua ilmu itu ada dalam Al-Qur’an, makanya sangat penting munculnya ulama-ulama mufassir, sehingga perdebatan dibidang agama akan berkurang, karena keilmuannya, tapi orang yang menjauhkan diri dari tafsir yang banyak hanya perdebatan, mereka ini hanya menampakkan kejahilannya.
Potensi apa yang dapat digerakkan dalam menyiapkan mufassir?
Pertama kita berharap agar generasi dan orang tua menyiapakan anak seperti madrasah ulumul Qur’an, itu salah satu usaha menyiapkan mufasir dan mufasirah di masa mendatang.
Jadi kita berharap kedepan ini agar orangorang yang sudah menghafal Qur’an hendaknya sekalian mendalami Al-Qur’an, karena lebih mantap kalau seorang mufasir itu mampu menghafal Al-Qur’an seperti ulama dan mufasir terdahulu seperti Ibnu Katsir. Jadi bukan hanya bisa menterjemahkan saja, tapi bisa seperti Ibnu Abbas, ia sanggup memahami Al-Qur’an bahkan dia dianggap lebih alim karena lengkap ilmunya, ilmu hukum Qur’an dia fahami. (Abi Qanita)