Mendalami Ilmu Alquran
GEMA JUMAT, 09 JUNI 2017
Islam telah mengatur tatacara berkehidupan umatnya. Semua aturan itu terkandung dalam Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Kehidupan manusia akan berjalan damai serta tenteram bila nilai-nilai Alquran diamalkan dengan
baik.
Selain itu, Alquran sarat dengan ilmu pengetahuan. Seiring berkembangnya teknologi modern, kebenaran mengenai ilmu pengetahuan di dalam Alquran sudah dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun, untuk memahami isi Alquran dibutuhkan ahli tafsir karena ayat Alquran
tidak bisa dikupas begitu saja. Mengenai pentingnya mempelajari ilmu tafir, wartawan Gema Baiturrahman, Zulfurqan mewawancarai Dosen Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Pascasarjana UIN Ar-Raniry Dr. H. A. Mufakhir Muhammad, MA pada Jumat (2/6) di Banda Aceh. Berikut wawancaranya.
Apa manfaat mempelajari ilmu tafsir?
Perlu ilmu tafsir untuk mudah memahami Alquran, tidak tegang, tidak menganggap musuh semua orang. Orang yang memahami Alquran kemudian tidak berbuat (menaati ajaran di dalam Alquran). Allah menyebutkan bahwa sungguh besar orang yang pandai berkata tetapi tidak mau bebuat. Orang yang memelihara Alquran, membawa Alquran, akhlaknya walaupun
tidak seperti Nabi Muhammad, tetapi sebagai manusi kita harus ikut nabi sesempurna mungkin.
Melihat jumlah mufassir di
Aceh, bagaimana menurut ustaz?
Di Aceh termasuk kekurangan mufassir dan ahli tafsir. Para hafiz sudah sedikit banyak, di masjid sudah banyak imam anak muda yang hafi z. Kita mengharapkan suatu saat mereka menjadi mufassir. Karena terkadang ada ahli tafsir tidak bisa hafal Alquran, bisa hafal Alquran tetapi tidak bisa tafsir. Inikan belum menjawab kebutuhan.
Jadi, kapan kebutuhan ini bisa tercapai?
Kebutuhan ini akan terjawab bila seorang mufassir tahu banyak tentang Alquran dan menghafal
sebagian besar ayat Alquran. Para hafiz hendaknya mereka bercita-cita menjadi mufassir. Karena paling enak menafsirkan Alquran kalau sudah bisa menghafal Alquran. Di Aceh kita mengharapkan lahir generasi qurani yang mampu menafsirkan Alquran, mentadaburkan
Alquran, memahami, dan ahli ilmu Alquran dan tafsir.
Dimana tempat kalau kita mau belajar menafsirkan Alquran?
Di pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry sudah dibuka program studi Ilmu Alquran dan tafsir. Nanti kita arahkan dari lulusan fakultas manapun berminat melanjutkan pendidikannya di program studi ini. Saya adalah satu tenaga pengajar di sana.
Kira-kira bagaimana minat masyarakat untuk mendalami ilmu tafsir?
Masyarakat sudah banyak menginginkan anaknya menjadi mufassir. Tapi minat saja tanpa
didorong keinginan yang kuat tidak akan bisa. Fakhrudin Ar-Razy menuturkan bahwa aku menemukan kebahagian ketika aku mendalami Alquran. Ada tidak masyarakat Aceh yang berpikir demikian. Artinya dia belum puas kalau belum bisa memahami Alquran.
Pentingkah para sarjana mendalami Alquran?
Kita melihat sekarang, persoalan Alquran seolah-olah diserahkan kepada UIN. Ini pemahaman yang salah. Penting bagi seluruh lulusan universitas dari berbagia fakultas mendalami Alquran. Dokter misalnya, dia harus memahami ayat-ayat yang terkandung dalam Alquran.
Kemudian,cara menyeimbangkan pengetahuan dalam Alquran dengan ilmu yang dipelajari?
Ahli Teknik, dia harus paham tentang ayat-ayat qauniah, dalam Alquran itu banyak, sehingga ilmu itu imbang. Banyak orang berpengatahuan tinggi tentang alam semesta, tapi rendah memahami Alquran. Yang seimbang adalah, misalnya ahli matematika, semua ayat mengenai matematika dalam Alquran dia pahami, itu sarjana muslim namanya. Tidak hanya menyerahkan urusan memahami Alquran kepada UIN. Kita mengharapkan kontribusi para mufassir untuk meningkatkan minta orang menjadi mufassir. Kita harus mencetak kader.
Untuk menjadi seorang mufassir, ilmu apa saja yang perlu didalami?
Yang pertama adalah Bahasa Arab. Alquran ditulis dalam bahasa tersebut. Bahasa arab ada cabangnya, ada ilmu nahwu. Bahasa Alquran lebih tinggi dari Bahasa Arab, Bahasa Alquran
sangat sempurna. Dalam Alquran Allah menyebutkan sesungguhnya kami yang menurunkan Alquran dan kami pula yang menjaganya. Ayat Alquran tidak boleh dilecehkan. Kalau mau hidup aman harus memuliakan Alquran. Semua orang boleh menafsirkan Alquran asalkan
sudah mendalami ilmu Alquran supaya jangan salah tafsir. Kalau salah tafsir bisa bahaya.