Pemimpin itu Penegak Syariat Allah SWT
Gema JUMAT, 04 NOVEMBER 2016
Tgk. Hasbi Al Bayuni (Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh)
Penyampaian visi misi dan program kerja pasangan calon (Paslon) Gubernur/Wakil Gubernur Aceh di ruang sidang utama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Jumat (28/10) lalu. Tema program yang diambil seputar pengurangan penduduk miskin, pengangguran, kesehatan rakyat, pendidikan, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi dan lainnya. Sedangkan mengenai pembangunan terkait masalah pariwisata, agama, sosial dan olah raga, termasuk pelaksanaan dan penegakan syariat Islam dalam arti yang lebih luas. Simak wawancara singkat Wartawan Gema Baiturrahman, Indra Kariadi dengan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, Tgk. Hasbi Al Bayuni, juga Pimpinan Dayah Thalibul Huda, Aceh Besar.
Bagaimana tanggapan Anda tentang visi-mis- Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh sekarang?
Masyarakat Aceh yang umumnya muslim, menginginkan pemimpin-pemimpin kita kedepan terutama gubernur tentunya memperjuangkan apa-apa yang diinginkan oleh masyarakat. Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh sudah 16 tahun ditetapkan, tetapi kemajuannya itu tidak maksimal masih jauh dari harapan masyarakat Aceh. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi gubernur kedepan. Maka, semestinya dalam visi misi dari calon gubernur itu harus didahulukan penegakkan syariat Islam.
Kenapa harus demikian?
Alasanya, supaya mereka calon gubernur itu bisa menyampaikan kepada masyarakat Aceh. Bahwa dari visi misi gubernur itu sendiri akan menjadi program Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun 2017-2022 dan mengingatkan ini poin penting, maka setiap calon gubernur itu harus memasukan visi-misinya secara tertulis, dan ini merupakan poin yang penting.
Bagaimana dengan calon lain?
Kita menyayangkan juga ada beberapa calon gubernur yang tidak melampirkan visi misinya, dan tidak menyentuh terhadap penetapan hukum-hukum berdasarkan syariat islam dan hanya beberapa orang dari keenam calon gubernur Aceh yang kita lihat, benar-benar peduli terhadap syariat islam. Dari visi misi ini, benar-benar bisa diterapkan dan serius menugaskan SKPA tertentu seperti Dinas Syariat Islam dan Dinas lainnya yang menjadi tanggung jawab pemerintah Aceh.
Bagaimana hubungan antara umara dan ulama?
Selama ini kita lihat sinkronisasi Dinas Syariat Islam dengan lembaga lain seperti Majelis Permusyawaratan Ulama itu kurang, seperti kita lihat pada MPU ada fatwa-fatwa tentang syariat islam, untuk disosialisasikan kepada masyarakat Aceh dan juga di DSI itu ada beberapa programnya tidak diketahui oleh dinas-dinas lain. Tanggung jawab pelaksanaan syariat islam itu adalah tanggung jawab kita bersama, dan hal ini pemerintah Aceh sebagai ujung tombak yang dalam ini dinas syariat islam sebagai pengerak serta lembaga-lembaga lain terkait lainnya untuk mempererat hubungan sinkronisasi dalam pelaksanaan syariat Islam. Kita juga tidak boleh menapikan, ada banyak kemajuan yang lahir dari tahun ketahun, tetapi yang sudah dilaksanakan ini belumlah sampai kepada yang diinginkan oleh masyarakat Aceh, ini masih banyak tantangan dan rintangan kedepan dalam menerapkan syariat Islam dan ini menjadi tugas kita bersama dalam menegakkan syariat Islam secara kaffah.
Apa harapan Anda?
Saya sangat mengharapkan kepada masyarakat kita supaya mereka itu cerdas, bahwa kita di Aceh ini butuh seorang pemimpin, maka hendaknya mereka cerdas dalam memilih pemimpin, kita meminta jangan ada yang golput, tetap mereka harus memilih calon pemimpin negeri syariat islam ini. Tentunya mereka nanti memilih yang terbaik dari yang baik, dengan istilah lain mengambil terbaik dari yang paling baik, karena kita melihat calon gubernur kita semuanya baik, tetapi pilihlah yang paling terbaik. Lebih bagusnya masyarakat kita melihat visi misi mereka tentang penerapan syariat islam dan ini tidak boleh tawar menawar di Aceh.
Harapan kita kepada seluruh masyarakat aceh, untuk menciptakan pilkada yang aman, nyaman dan tentram, dan kepada lembaga penyelanggara hendaknya mereka bisa bekerja dengan baik, maksimal dan adil.