Perbedaan Kita dengan Daerah Lain
Gema JUMAT, 7 Agustus 2015
Syaridin, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh
SMA di Kota Banda Aceh mulai tahun ini melakukan pemisahan ruang belajar antara siswa dan siswi, apa tujuan dari pemisahan tersebut?
Tujuan dari pemisahan siswa laki- laki dan perempuan, yang pertama sesuai dengan visi-misi kota Banda Aceh mewujudkan model kota madani, kemudian juga dalam rangka penerapan syariat Islam di Aceh khususnya di kota Banda Aceh.
Jadi di bidang pendidikan model penerapan syariat Islam itu kita terapkan yang memungkinkan untuk kita terapkan, ini mungkin yang membedakan kita dengan daerah lain yang tidak menerapkan syariat Islam. Jadi saat orang luar mau lihat penerapan syariat Islam di bidang pendidikan, mungkin salah satunya mereka bisa melihat ini. Sedangkan tujuan lain, misalnya untuk mendiskriminasikan atau untuk membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan dalam proses pembelajaran, itu tidak ada. Dan ini kita lakukan juga bukan dengan sistem pemaksaan, tidak kita wajibkan, dan tidak ada edaran baik dari walikota maupun kepala dinas pendidikan, akan tetapi kita hanya duduk bersama dengan kepala sekolah, kita musyawarahkan apakah memungkinkan untuk kita terapkan, kalau mungkin maka kita laksanakan, tapi kalau tidak memungkinkan maka tidak harus dilaksanakan.
Tahun ini sudah diterapkan di seluruh SMA?,
kemudian apakah tahun-tahun mendatang juga akan diterapkan pada SMP? Iya diseluruh SMA yang negeri. Kalau memungkinkan di SMP kita terapkan maka tidak tertutup kemungkinan, tapi tetap bukan intruksi wajib, selama sekolah bisa melaksanakan maka silahkan. Bagaimana respon wali murid dan siswa terkait pemisahan ini? Sampai saat ini saya belum menerima satu sekolah pun yang melapor ada wali murid protes. Kalau ada yang protes, kita akan pertanyakan apa alasannya protes. Kenapa tidak boleh dipisah antara laki-laki dan perempuan,?dan seterusnya.
Sebelumnya di SMA 11 sudah terlebih dahulu diterapkan pemisahan ruang belajar laki-laki dan perempuan, apa hasilnya?
SMA 11 itu sudah sejak 2006. Pada tahun 2008 2010 saya Kepala sekolah di SMA 11 dan saya melihat tidak ada persoalan apa-apa di SMAN 11.
Karena ada juga persepsi kalau satu ruang laki-laki semua kenakalan meningkat, tapi saya melihat di SMAN 11 tidak ada seperti itu, nggak ada kaca jendela yang pecah karena tingkat kenakalan laki-laki.
Kemudian setiap akhir tahun saya melakukan evaluasi dengan memberikan angket kepada siswa dan guru serta perwakilan wali murid dan hasilnya tidak ada yang memberatkan, walupun memang ada yang maunya digabung tapi secara umum tidak ada yang memberatkan. Dan kalau kita tanya secara langsung mereka sudah nggak mau lagi digabung, sudah nyaman dengan kondisi saat ini.
Yang terakhir, apa program dinas pendidikan kota Banda Aceh tahun ini dalam rangka mening katkan mutu pendidikan?
Pada tahun ini salah satunya kota Banda Aceh menambah sekolah Boarding pada SMA Negeri 2 Banda Aceh. Karena pengalaman kita pada sekolah Boarding sebelumnya sekolah Boarding memiliki prestasi yang sangat bagus.
Dan tahun ini kita melihat SMA 2 memiliki fasilitas yang memadai maka kita tambah satu sekolah lagi, dengan harapan bisa meningkatkan prestasi dan hasil belajar, dan kita persyaratka tamatan Boarding ini ada yang spesifik dari mereka, khususnya dengan adanya penerapan dua bahasa disitu yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. nAbi Qanita