Tarawih Bersama Imam Timur Tengah
GEMA JUMAT, 26 MEI 2017
WAWANCARA >>>> Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin SAg, MPd, Ketua Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia Aceh
Rasulullah Saw memiliki tradisi di akhir Syakban yaitu memperkenalkan Ramadhan dan mengajarkan hikmahnya kepada sahabat. Ramadhan adalah salah satu bulan dari kalender Islam, yang memiliki keutamaan (fadhilah) lebih, bila dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Rasulullah saw menginformasikan f losofi , hikmah dan fadhilah Ramadhan kepada sahabat, agar termotivasi dan bersungguhsungguh mengisi dan memanfaatkan Saidus-Syuhur sebagai bulan umatKu, kata Rasulullah saw. Bagaiman daya tarik kehadiran para imam Timur Tengah dalam menghidupkan malam Ramadhan di Aceh? Simak wawancara singkat Wartawan Gema Baiturrahman Indra Kariadi dengan Ketua PW. Dewan Masjid Indonesia Aceh, H.
Fakhruddin Lahmuddin SAg, MPd.
Bagaimana menurut Anda, kehadiran imam timur tengah bagi jamaah di Aceh?
Secara fi trah manusia suka pada yang bagus dan indah, termasuk bagus dan indahnya suara.
Rasulullah saw juga berpesan bahwa yang paling berhak mengimami shalat kalian adalah bagus
bacaan Al-quran diantara kalian. Kita merasa nikmat kalau shalat mengikuti imam yang bacaan dan suaranya bagus. Kita suka kalau dia baca agak panjang berbanding surat-surat pendek. Mengingat besarnya keutamaan shalat malam di bulan ramadhan ( tarawih) terutama sepuluh akhir, maka kita Dewan Masjid Indonedia Aceh sejak tiga tahun yang lalu sudah mendatangkan imam dari Timur Tengah, dalam upaya memberi kenikmatan shalat malam terutama menghidupkan sepuluh akhir Ramadhan. Alhamdulillah pengalaman menunjukkan banyaknya
jamaah yang shalat walau tengah malam seperti di masjidmasjid besar di Banda Aceh.
Kenapa kita lebih memilih imam luar daripada imam lokal?
Karena Al-quran diturunkan dalam bahasa arab, maka fashahah bacaan arab akan berbeda
dengan kita, karena Bahasa arab adalah bahasa mereka. Jadi hanya beberapa masjid saja yang
diimami oleh mereka dari Timur Tengah dan hanya Ramadhan, bahkan untuk sepuluh akhir. Sedangkan masjid-masjid lain tetap para imam-imam lokal. Apa yang menjadi daya tarik dari imam luar Banyak saudara-saudara kita tidak berkesempatan umrah di bulan Ramadhan, sehingga tidak berkesempatan shalat tarawih di Masjid Nabawy dan Masjid alharan. Maka suasana shalat dengan imam dari Timur Tengah seperti yang kita hadirkan, kita seakan-akan shalat di Madinah dan Mekkah.
Bagaimana imam lokal, diundang jadi imam tarawih ke luar?
Alhamdulillah sekarang ada banyak imam-imam lokal yang hafi zh dan bacaannya bagus.
Banyak ada diantara mereka yang diundang ke Malaysia dan Negara tetangga lainnya untuk menjadi imam tarawih selama sebulan penuh.
Bagaimana perhatian pemerintah pada kulaitas imam di Aceh?
Saya pikir dengan adanya dinas syariat, maka sudah ada beberapa program dan anggaran
terkait dengan pemberdayaan para imam-imam masjid. Tentu dengan anggaran yang terbatas tidak mungkin mampu mencover banyak hal, tetapi sudah sangat membantu para imam-imam di Aceh. Perlu memperkuat dukungan untuk lembaga-lembaga tahfizh, bahkan menyediakan beasiswa tahfi zd ke Timur Tengah untuk pendalaman qaraat. Maka akan terciptanya dengan sendiri para imam yang siap tampil didalam dan diluar negeri.